Macam-Macam Jenis Gaya Bahasa Majas dan Contohnya

Macam macam gaya bahasa majas

Dikesempatan ini saya akan membahas tuntas tentang artikel macam-macam majas serta pengertiannya. Akan tetapi, di kesempatan yang sejuk ini saya juga akan membahas tentang macam-macam majs dan contohnya. Dengan membaca artikel saya ini semoga kalian semua dapat mengambil intinya dan mendapatkan referensi dari artikel yang saya buat ini, dan juga bisa menambah wawasan tentang jenis-jenis yang beragam macamnya. oleh karena itu mata kuliah kalian tidah berhenti dengan sebab tidak tau pembahasan tentang apa yang diberikan oleh pembimbing.

Gaya bahasa sering disebut juga dengan istilah majas, yaitu cara memilih bahasa yang sesuai dengan cita rasa pengarang. Bahasa yang dipilih adalah bahasa yang dapat menimbulkan perasaan tertentu dalam hati orang lain.

Gaya bahasa pada umumnya dipakai untuk menarik hati pembaca agar tidak bosan dan selalu memperoleh kesegaran dalam membaca karya sastra. Gaya bahasa dipakai untuk menghidupkan dan memberi jiwa pada karya tulis. Tak heran dalam sebuah novel pasti terdapat macam macam majas gaya bahasa sebagai daya tarik novel tersebut.

Macam-Macam Jenis Gaya Bahasa Majas dan Contohnya, jenis-jenis majas


Menurut isi dan jenisnya, gaya bahasa dapat dibedakan menjadi:

a. Gaya bahasa penegasan
b. Gaya bahasa perbandingan 
c.Gaya bahasa pertentangan 
d. Gaya bahasa sindiran  

Macam macam gaya bahasa (majas) beserta contohnya 

Pada pembahasan selanjutnya saya akan memberikan macam macam gaya bahasa berserta contohnya agar kalian bisa mengetahui bentuk gaya bahasanya serta nama majasnya. 


A. Gaya Bahasa (majas) Penegasan

1. Majas Pleonasme 
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk memperjelas maksud dengan menggunakan kata berulang dan maknanya sudah dikandung oleh kata yang mendahului. 
Contoh: Burung itu sudah naik ke atas kemudian turun ke bawah lagi. 

2. Majas Hiperbola 
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan keadaan secara berlebihan 
Contoh: Anak tiu berlari sangat cepat bagai kilat 

3. Majas Litotes 
Dipakai untuk melukiskan hal sekecil-kecilnya utnuk merendahkan diri. 
Contoh: Terimalah pemberianku yang tidak berharga ini. 

4. Majas Repetisi 
Adalah gaya bahasa mengulang kata-kata tertentu beberapa kali. Gaya ini sering digunakan dalam berpidato 
Contoh: Jangan ragu-ragu Saudara, selama matahari masih beredar, selama bulan masih bersinar dan selama hayat masih dikandung badan saya akan memperjuangkan hak rakyat. 

5. Majas Klimaks 
Adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu secara berturut-turut makin lama makin memuncak. 
Contoh: Jangankan seratus ribu, lima ratus ribu atau satu juta, satu miliar pun kalau dijual akan aku beli. 

6. Majas Antiklimaks 
Adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin menurun. 
Contoh: Apalagi setahun, sebulan atau semingu, sehari saja dia tidak akan meninggalkanmu. 

7. Majas Asidenton 
Adalah gaya bahasa yang melukiskan beberapa hal secara terurai tanpa menggunakan kata penghubung. 
Contoh: Besar, kecil, tua, muda semuanya hadir dalam acara pembukaan sekaten. 

8. Majas Polisindenton 
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kata penghubung. 
Contoh: Sebelum berangkat ke sekolah pagi itu, saya menyapu lantai dan mengepelnya kemudian saya mandi dan sarapan pagi. 

9. Majas Koreksio 
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sesuatu yang slah, kemudian dibetulkan agar menarik. 
Contoh: Kemarin sore... eh maaf tadi amalam wanita itu datang di pondoknya. 

10. Majas Interupsi 
Adalah gaya bahasa yang menggunakan sisipan kata/frase di tengah-tengah kalimat untuk menegaskan maksud. 
Contoh: Pak Zaeni-lurah yang baru-orangnya sangat sederhana. 


Macam-Macam Jenis Gaya Bahasa Majas dan Contohnya, jenis-jenis majas




B. Gaya Bahasa (majas) Perbandingan 

1. Majas Metafora 
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain secara langsung. Biasanya disertai kata-kata: seperti, bagaikan dan bak. 
Contoh: Suaranya bening bagaikan buluh perindu. 

2. Majas Personifikasi 
Adalah gaya bahasa yang melukiskan benda mati yang diungkapka seperti manusia.
Contoh: Angin malam telah melarang aku ke luar. 

3. Majas Tropen 
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang tepat dan sejajar dengan pengertian yang dimaksud. 
Contoh: Dia telah terbang menggunakan pesawat Garuda, maka jangan biarkan dirimu hanyut dalam kesediahan. 

4. Majas Metonimia 
Adalah gaya bahsa yang menggunakan benda yang dimaksud dengan sebuah nama (merek dagang). 
Contoh: Belikan saya sebungkus Gudang Garam di warung.

5. Majas Sinekdoke 
Gaya bahasa ini terdiri atas dua macam yaitu:

a. ParsPrototo : menyebutkan sebagian untuk menyatakan keseluruhan. 
Contoh: Sejak tadi tidak kelihatan batang hidungnya, ke mana? 

b. Totem Proparte : menyebutkan keseluruhan yang dimaksud sebagian. 
Contoh: Tadi malam Indonesia dapat mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2. 

6. Majas Eufemisme 
Adalah gaya bahasa yang menggantikan kata yang lebih halus sehinga lebih sopan.
Contoh: Sejak ditinggal kekasihnya, anak itu menjadi kurang ingatan (gila).


C. Gaya Bahasa (majas) Sindiran

1. Majas Ironi 
Adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus. Kadang yang disindir sampai tidak terasa.Gaya bahasa ini dipakai dengan cara menggunakan kata-kata yang mengandung arti kebalikan yang dimaksud. 
Contoh: 
a) Manis sekali kopi yang kau buat (maksudnya sangat pahit) 
b) Pagi benar kau datang. Jauh ya? 

2. Majas Sinisme 
Adalah gaya bahasa sindiran yang agak kasar. 
Contoh: Dengan jarang mengikuti pelajaran, semog kau lulus dengan nilai terbaik. 

3. Majas Sarkasme 
Adalah gaya bahasa sindiran yang paling kasar sehingga sangat menyakitkan hati bagi orang yang disindir. 
Contoh: Hai, penjilat! Belum puas kau merampas hak orang lain! 

4. Majas Alusio 
Adalah gaya bahasa sindiran yang menggunakan peribahasa/ungkapan yang sudah lazim. 
Contoh: Anda ini senang kura-kura dalam perahu, bukanlah sudah gaharu cendana pula. (pura-pura tidak tahu, bertanya pula).


D. Gaya Bahasa Pertentangan 

1. Majas Paradoks 
Adalah gaya bahasa pertentangan yang di dalamnya jika diteliti ternyata tidak ada pertentangan, sebab pokok pembicaraan sudah berlainan. 
Contoh:
a) Orang itu sangat kaya di daerah ini, tetapi sangat miskin di hadapan Tuhan. 
b) Setelah ditinggal pergi anaknya, ibu itu merasa sepi hidup di kota yang ramai ini. 

2. Majas Antitesis 
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan artinya.
Contoh: Sedih-gembira, berat-ringan harus kita hadapai dengan bersera kepada Allah SWT. 

Demikianlah artikel saya tentang macam-macam gaya bahasa indonesia yang secara tidak sadar atau tidak paham bahwa kita sering menggunakannya dalam keseharian kita. Pada lain waktu akan saya bahas secara rinci jenis-jenis majas yang ada. Mudah-mudaham artikel ini berguna.