Tips Menulis Buku dan Menulis Kalimat Efektif



Tips menulis buku, saat menulis harus dengan keadaan pikiran fresh, karena dengan begitu pikiran bisa berimajinasi menemukan kalimat-kalimat yang efektif dan tepat. Jadi bisa di katakan, ketika tangan memegang pena, pena tersebut kaya ada tenaga supranatural, berjalan sendiri hehee.

Jenis-jenis kalimat efektif, kalian harus paham apa itu jenisnya dan apa bentuknya, sehingga didalam tulisan kalimatnya tidak acak-acakan. oleh karena itu para pembaca nantinya akan mudah memahami kalimatnya dan subtansi secara keseluruhan.

Untuk menuliskan bahwa kalimat yang kalian tulis sudah efektif, kalian bisa menggunakan referensi artikel saya sebagai berikut.


Kaidah Kalimat Efektif

Tips Menulis Buku dan Menulis Kalimat Efektif



Sepadan

Tips menggunakan kalimat efektif harus memenuhi syarat kesepandan. Sepadan yang dimaksud adalah seimbang antara pemakaian pikiran (gagasan) dan struktur bahasa. Gagasan dan kepaduan pikiran yang baik akan memperlihatkan kesepadanan. Dalam unsur kesepadanan terdapat beberapa syarat, antara lain:

  • Kalimat memiliki fungsi-fungsi yang jelas 


Tips menulis subjek, predikat, objek, dan keterangan hendaknya dituliskan dengan benar dan menempati strukturnya masing-masing. Kalimat yang jelas dalam teknik menulis sebaiknya dituliskan dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum menuliskan subjek.

  • Tidak terdapat subjek ganda 


Subjek yang dituliskan dalam kalimat hanya satu. Penyebutan subjek untuk kedua kalinya kurang tepat, lebih baik Anda menggunakan kata ganti agar kalimat lebih sepadan.

  • Penggunaan kata hubung tepat 


Kata hubung atau konjungsi sebaiknya digunakan dengan tepat. Perlu Anda cermati kembali penggunaan konjungsi agar tidak menyalahi kaidah. Anda sebaiknya memahami dengan baik letak konjungsi dalam kalimat.

  • Predikat sebaiknya tidak didahului dengan kata yang 


Predikat yang dituliskan dalam bentuk kata kerja dan bukan kata kerja sebaiknya tidak didahului kata yang. Predikat bukan kata kerja yang didahului yang tidak akan membentuk kalimat, melainkan frasa atau kelompok kata. Sementara itu, penggunaan kata yang pada kalimat berpredikat kata kerja bisa berujung pada pemborosan kata.

  • Paralel 

Kalimat yang paralel memiliki kesamaan bentuk kata di dalamnya. Maksudnya, jika bentuk pertamanya menggunakan kata benda (nomina), bentuk berikutnya pun sama. Kemudian jika bentuk pertama menggunakan kata kerja (verba), begitupun bentuk seterusnya.

  • Hemat 

Hemat adalah salah satu ciri kalimat efektif. Hemat berarti menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak berlebihan. Hemat berarti tidak menuliskan kata-kata yang tidak diperlukan. Kalimat yang hemat juga bukan berarti menghilangkan kata-kata yang berguna memperjelas kalimat selama tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Apakah kita bisa menghemat kalimat ketika menulis? Ya, tentu bisa. Kita bisa membuat kalimat menjadi hemat dengan cara sebagai berikut.

  1. Menghilangkan subjek yang ganda 
  2. Menghindari pemakaian subordinat pada hiponimi kata 
Contoh: pada tahun, pada hari, hari Kamis, pada bulan, bulan November


Baca Juga : Macam-macam jenis gaya bahasa
                    Contoh karya ilmiah dan kajiannya
  • Menghindari penggunaan sinonim dalam satu kalimat 
Contoh: Akhir-akhir ini banyak terjadi bencana alam, seperti tanah longsor, gempa, banjir, dan lain-lain.

Penggunaan kata seperti yang ditambah dengan dan lain-lain kurang tepat. Sebaiknya Anda menggunakan salah satu di antara kata-kata tersebut.

  • Tidak menjamakkan kata-kata jamak
Contoh: Beberapa negara-negara penghasil minyak di dunia sudah tergabung dalam sebuah organisasi internasional.

Kata beberapa negara-negara kurang tepat, sebab beberapa dan negara-negara masing-masing mengandung arti lebih dari satu. Anda hanya dapat menggunakan salah satu dari kata-kata tersebut.

  • Cermat 

Kalimat yang cermat berarti tidak menimbulkan tafsiran ganda dan menggunakan pemilihan kata yang tepat. Tidak hanya itu, penyusunan kata dan penggunaan logika dalam kalimat juga diperlukan. Kecermatan dalam kalimat meliputi beberapa aspek, seperti:

  • Memiliki struktur yang tepat. 
Contoh: Siswa sekolah yang terbaik itu meraih medali emas dalam olimpiade sains nasional.

Kata yang di atas menimbulkan makna ganda dalam teknik menulis. Jadi pembaca dapat berpikir bahwa yang terbaik lebih ditekankan untuk kata siswa atau sekolah. Untuk menghindari kasus seperti ini, lebih baik Anda mencermati kembali struktur kalimat yang ditulis.

  • Pemilihan kata 


Pemilihan kata juga penting untuk diperhatikan dalam menuliskan sebuah kalimat.

Contoh:

(1) Sebagian toko tertutup sehingga banyak orang kesulitan berbelanja dan mendapatkan barang yang dibutuhkan.

(2) Menurut cerita Bapak Budi adalah orang pandai di kampung itu.

Contoh kalimat di atas juga menimbulkan makna ganda. Kata tertutup (contoh 1) bisa menimbulkan beberapa interpretasi, yakni tidak berjualan, toko tetap dibuka sebagian, dan terhalang sesuatu. Sementara itu, dalam contoh kedua, orang pandai yang dimaksud bisa berarti orang bernama Budi yang dipanggil dengan sebutan Bapak, ayah dari Budi, atau Budi.

  • Padu 

Kepaduan atau koherensi menjadi syarat kalimat efektif. Kalimat yang padu berarti memberikan informasi yang jelas dan tidak pecah. Kalimat juga tidak dituliskan bertele-tele agar sistematis. Kepaduan kalimat menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara subjek, predikat, objek, dan lain-lain.

Kesalahan yang menjadikan kalimat tidak padu adalah penempatan kata depan dan kata penghubung yang salah. Kata depan dan kata penghubung sebaiknya diletakkan sesuai tempatnya. Kemudian kepaduan juga rusak karena kesalahan menggunakan imbuhan. Menyisipkan sebuah kata di antara predikat dan objek juga menjadi hal yang dapat merusak kepaduan kalimat.

Selain itu, kalimat juga menjadi tidak padu karena dituliskan terlalu panjang. Hal ini tidak hanya menjadikan kalimat tidak efektif, tetapi juga menyulitkan pembaca untuk memahami ide kalimat. Kalimat yang terlalu panjang juga akan membuat pembaca cepat merasa bosan.

  • Logis 

Jauh sebelum kalian mengetahui tips menulis, pastinya kalian sudah paham kan, bahwa kalimat yang logis adalah kalimat yang masuk akal dan idenya bisa diterima. Menurut Moeliono, (1988: 124-125), kalimat yang logis akan sesuai dengan penalaran sehingga dapat diperoleh kesimpulan di akhir. Hendaknya kalimat yang dengan logis memiliki kemampuan untuk memunculkan gagasan kembali di pikiran pembaca sehingga ia dapat memahami alur berpikir penulis.



Demikian artikel pemahaman tengang tips menulis kalimat efektif, tips menulis buku, jenis-jenis kalimat efektif, kaidah kalimat efektif serta contohnya. semoga bermanfaat.