Seni
sastra adalah sebuah seni yang menjadikan bahasa sebagai media, dapat diartikan
sebagai cabang seni yang didalamnya berisi segala sesuatu baik lisan maupun
tulisan yang mengandung unsur keindahan, seni, imajinatif dari hasil karya
seseorang yang hasilnya bisa dinikmati karena memiliki faktor keunggulan dan
artistik. Dalam seni sastra selain kita mengenal adanya unsur-unsur seni
sastra, seni satra juga memiliki beberapa jenis pengelompokan cabang
seninya tersendiri.
Awalnya
sastra hanya dikelompokkan menjadi satu jenis saja yakni cerita. Namun seiring
dengan berkembangnya seni sastra, muncul beberapa jenis baru. Bahkan pengertian
seni sastra juga mulai ditentukan definisinya, supaya jelas batas mana seni
sastra dan mana yang bukan. Nah, di bawah ini pengertian seni sastra dibahas
satu per satu. Berikut merupakan jenis-jenis dari seni sastra.
Dilihat dari bentuknya jenis-jenis seni sastra terdiri dari 4 bentuk,
yaitu:
1.
Prosa
Prosa
merupakan bentuk seni sastra yang diuraikan dengan menggunkan bahasa yang bebas
dan cenderung tidak terikat oleh irama, diksi, rima, kemerduan bunyi atau
kaidah serta pedoman kesusastraan lainnya. Jenis tulisan prosa biasanya
digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenaya prosa bisa
digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta
berbagai jenis media lainnya. Prosa dibagi kedalam empat jenis yaitu prosa
naratif, prosa deskiptif, prosa eksposisi, dan prosa argumentatif.
Bentuk
dari prosa sendiri memiliki dua macam, yaitu roman dan novel. Roman adalah
cerita yang mengisahkan seorang tokoh secara keseluruhan dari lahir sampai
akhir hayatnya, sedangkan novel hanya mengisahkan sebagian kehidupan tokoh yang
mengubah nasibnya.
2.
Puisi
Puisi
adalah sebuah karya sastra yang diuraikan menggunakan diksi atau kata-kata
pilihan, dicirikan dengan pembahasan yang padat namun indah, biasanya
karya puisi secara tidak langsung dapat menimbulkan kecenderungan dari
seseorang untuk mempertajam kesadaranya melalui bahasa yang memiliki irama dan
makna khusus. Contoh dari puisi yaitu seperti sajak, pantun, balada.
Unsur instrinsik puisi diantaranya :
·
Diksi yaitu kata-kata
yang dipilih seorang penyair dalam menciptakan puisi. Kata-kata tersebut tentu
kata yang mengungkapkan keindahan dan perasaan.
·
Imaji yaitu upaya
penyair dalam membangkitkan daya imajinasi/khayal pembaca tentang peristiwa
atau perasaan yang dialami penyair sehingga pembaca ikut merasakannya.
·
Majas
yaitu pengungkapan bahasa yang dipilih penyair untuk memperjelas maksud.
Mengungkapkan dengan gambaran/kiasan, membuat kesegaran, dan menimbulkan
kejelasan perasaan.
·
Rima yaitu persamaan
bunyi dalam puisi yang berguna untuk memperjelas maksud dan menimbulkan
keputusan.
·
Irama yaitu pergantian
naik-turun, panjang-pendek pengucapan bahasa puisi secara teratur.
Unsur ekstrinsik puisi diantaranya :
Contoh: Pendidikan pengarang, sejarah pengarang, agama
pengarang, dan latar belakang pengarang.
Teknik membaca puisi diantaranya :
·
Ucapan dan gerakan
wajar. tidak harus dibuat-buat.
·
Pengucapan harus jelas.
Syarat membaca puisi yang baik diantaranya :
·
Memahami isi puisi.
·
Artikulasi dan
intonasi tepat.
·
Memberi jeda tekanan
pada kata-kata yang penting.
·
Mengeja kata-kata
dengan jelas disertai mimik yang sesuai apa yang disampaikan.
3.
Drama
Drama
adalah bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan
panjang, serta disajikan menggunkan dialog atau monolog. drama ada dua
pengertian, yaitu drama dalam bentuk naskah atau drama yang dipentaskan.
Macam-macam drama:
1. Komedi yaitu cerita yang di dalamnya mengandung humor,
candaan yang bisa menghibur penikmatnya.
2. Tragedi yaitu cerita yang di dalamnya
mengandung kesusahan atau kesulitan yang dialami oelh tokohnya.
3. Tragedi komedi yaitu cerita yang di dalamnya
mengandung kesusahan dan humor/lucu silih berganti.
4. Opera/musical yaitu drama yang diiringi oleh
musik sebagai pelengkap pementasan seninya.
Dilihat dari isinyanya seni sastra terdiri atas 4 jenis, yaitu:
1.
Epik, karangan yang melukiskan seseuatu secara objektif tanpa mengikuti pikiran
dan perasaan pribadi pengarang
2.
Lirik, karangan yang berisi curahan perasaan pengarang secara subjektif.
3.
Didaktif, karya sastra yang isinya berupa pesan moral, tata krama, agama, dan
sebagainya.
4.
Dramatik, karya sastra yang isinya melukiskan suatu kejadian dengan gambaran
yang berlebihan.
Dilihat dari sejarahnya karya sastra terdiri dari dua bagian, yaitu :
1.
Sastra Lama
Sastra
lama adalah karya-karya sastra yang dihasilkan oleh sastrawan yang berda pada
zaman kerajaan atau dimana belum ada pergerakan nasional. Sastra lama terdiri
dari pantun, dongeng, dan hikayat.
a.
pantun, jenis karya sastra yang berbentuk penggalan kalimat biasnya
terdiri dari empat kalimat nasehat, adat, atau ajaran agama dalam yang memiliki
bentuk akhiran kalimat selaras. Pantun adalah bentuk puisi lama dengan ciri-ciri
seperti :
·
Tiap bait terdiri atas
4 baris
·
Tiap baris terdiri atas
8 s.d. 12 suku kata
·
Bersajak a b a b
·
Baris 1 dan 2 adalah
sampiran
·
Baris 3 dan 4 adalah
isi
Contoh
:
Bila terang telah berganti
Sang petang pastilah datang
Bila engkau tak ada dihati
Tak mungkin aku akan meminang
Bila terang telah berganti
Sang petang pastilah datang
Bila engkau tak ada dihati
Tak mungkin aku akan meminang
Pada contoh diatas kita lihat sudah bersajak a
b a b, dan baris 1 dan 2 adalah merupakan sampiran, sedangkan
baris 3 dan 4 adalah isi.
b.
Dongeng, jenis karya sastra lama yang berupa cerita fiksi. dongeng ini memiliki
beberapa jenis, diantaranya adalah legenda. febel, mite, sage, dan cerita
jenaka.
c.
Hikayat, hikayat adalah sastra lama dalam bentuk prosa yang biasanya bersumber
dari kisah-kisah raja ataupun dewa.
2.
Sastra Modern
Sastra
modern adalah karya-karya sastra yang hidup dan berkembang dikehidupan
masyarakat modern. Sastramodern lahir setelah munculnya pergerakan nasional.
Sastra modern sendiri biasanya berupa puisi, prosa, cerpen, novel, roman, dan
drama.
Penjabaran
diatas menjelaskan tentang jenis seni sastra berdasarkan bentuk dari seni
sastra, isi dari seni sastra, dan juga pengertian dari adanya seni sastra, dalam
lingkup yang berbeda ketiga pembahasan diatau bukan tidak mungkin menjadi satu
kesatuan pengelompokan pembagian jenis-jenis sastra. Semoga melalui deskripsi
diatas pembaca dapat lebih mendapatkan informasi mengenai pengelompokan yang
lebih jelas, dan semoga dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengetahuan baru
yang dapat bermanfaat.